Manusia dan Harapan

Harapan adalah kata yang berasal dari kata harap yang berarti menginginkan sesuatu terjadi yang sesuai dengan keinginan si pengharap tersebut.

Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh dan selalu berdoa.

Cita-cita adalah Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai.

Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.

SEBAB KENAPA MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN?

1. kebutuhan hidup
Sesuai dengan apa yang dinyatakan oleh Abraham Maslow tentang harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:

a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)

Doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman.
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran.

USAHA-USAHA MENINGKATKAN KEPERCAYAAN

Usaha itu antara lain:
1. Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
2. Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
3. Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
4. Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
5. Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

sumber : pikiran saya, google, dan i putu eka darma prasetia blogspot

0 komentar

Tambahkan Komentar Anda